Senin, 03 Juni 2013

Mahavatar Babaji– Manusia berumur ribuan tahun


Mahavatar Babaji – Manusia berumur ribuan tahun

Pada tahun 1946, Paramahansa Yogananda, salah seorang Yogi terbesar
India, melahirkan buku yang kemudain menjadi klasik , “Autobiografi
seorang Yogi,” tentang eksistensi seorang suci seperti Kristus,
seorang Mahayogi yang hidup abadi, Mahavatar Babaji. Yogananda
menceritakan bagaimana Babaji selama berabad -abad hidup di Himalaya
memberi bimbingan kepada banyak tokoh suci dalam sejarah secara
rahasia dimana kerap kali mereka bahkan tidak menyadari bimbingan
itu.
Ia adalah seorang Siddha besar, orang yang telah melampaui batasan
manusia biasa dan bekerja di belakang layar bagi evolusi spiritual
umat manusia. Ia juga menyatakan bahwa Babaji mengajarkan
serangkaian teknik Yoga yang luar biasa, yang dikenal sebagai “Kriya
Yoga”, kepada Lahiri Mahasaya, sekitar tahun 1861, orang yang
kemudian pada gilirannya menginisisi banyak orang lainnya, termasuk
Guru Suci Paramahansa Yogananda sendiri yakni , Sri Yukteswar, 30
tahun kemudian. Yogananda menghabiskan 10 tahun dengan Gurunya
sebelum Babaji sendiri kemudian muncul sendiri di hadapannya, dan
memerintahkannya untuk membawa ilmu pengetahuan rahasia Kriya Yoga ke
dunia Barat. Yogananda memenuhi misi suci ini dari tahun 1920 sampai
1952 hingga ia mencapai mahasamadhi .
Sebagai bukti dari efektivitas Kriya Yoga dan berkah dari garis
perguruannya, jazadnya tidak membusuk selama 21 hari dibaringkan,
sebelum dikubur di sebuah monumen di Los angeles. Dan Maret 2002 ini
adalah peringatan 50 tahun wafatnya Yogananda. Sisa jazadnya memang
ditransfer dalam bentuk monumen “samadhi” yang permanen, namun
jutaan orang di seluruh dunia mengenang dengan penuh rasa terima
kasih sumbangsih Yogananda yang telah diberikan kepada mereka.
Namun demikian, keberadaan dan kesinambungan dari karya Babaji telah
dilupakan oleh banyak penerusnya. Yogananda mewariskan ajarannya
kepada organisasi yang ia dirikan: “The self Realization Fellowship.”
Organisasi ini telah mempublikasikan tulisan-tulisannya dalam bentuk
buku dan kuliah korespondensi, dan mereka tetap memberikan inisiasi
Kriya Yoga yang dikembangkan oleh Yogananda.
Setelah 5 tahun menjalankan misinya di Amerika, menurut putri Dr,
Lewes, dokter gigi yang mensponsori misi Yoghananda di Amerika,
Yogananda mulai memodifikasi dan mengadaptasikan ajaran-ajarannya
dengan ajaran-ajaran yang dikenal di Barat. Hal ini penting untuk
menghadapi resistensi alami dari kaum Kristen yang berburuk sangka
degan ajaran-ajaran asing dari seorang Svami (pendeta) India. Oleh
karena itu Svami Yogananda kemudian menjadi populer. Ia adalah salah
satu pionir Yoga terbesar di Barat, dan mampu mengatasi keacuhan dan
penolakan banyak pendengar. Akan tetapi dalam usahanya untuk
menarik orang Barat ke jalan Yoga, ia cenderung untuk menekankan
keajaiban, dan sebagian besar pembaca “autobiografi” -nya terkesan
oleh bagian-bagian yang romantik dari Sang Jalan. Mereka memperoleh
banyak harapan yang tak realistis, dan mereka tidak siap dengan
disiplin-disiplin Yoga yang dibutuhkan oleh seorang praktisi Yoga
yang tulus.
Dalam edisi asli dari ” Autobiography of A Yogi” sebelum direvisi
besar-besaran oleh SRF, para pembaca bisa menikmati kemnusiaan yang
lembut dari Yogananda, dan bisa memandang bahwa Babaji adalah satu-
satunya Guru dari tradisi yang hidup ini. Yogananda mengatakan bahwa
tidak seorangpun boleh menggantikannya sebagai Guru SRF, tapi kuliah
korespondensinya-lah yang akan menggantikan fungsi pengajarannya.Akan
tetapi sejak saat itu referensi (pedoman) dari RSF telah ditambah
lebih dari 150 kali, dan seluruh bagiannya telah berubah.Belakangan
ini SRF telah meredefinikan diri seperti layaknya sebuah agama, yang
tentunya bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Yogananda
tentang Yoga.
Orang bertanya-tanya kenapa Yogananda tidak mempersiapkan seorang
pengganti untuk meneruskan fungsi otoritasnya sebagai Guru. Malahan,
ia memilih seri pelajarannya, dan menyuruh adminitrator SRF untuk
membagi-bagikannya. Hal ini karena Realisasi Diri biasanya
membutuhkan sebuah transmisi pribadi atau setidaknya hubungan
personal dalam jangka waktu yang panjang antara Seorang yang Telah
Mendapat Realisasi dengan seorang aspiran (murid) yang siap, dan
hukan dengan organisasi. Yogananda juga tidak memberikan SRF hak
cipta untuk tulisan-tulisannya.
Setelah enam tahun sidang pengadilan menyangkut perkara ini, dan
jutaan dollar dihabiskan untuk perkara, Mahkamah Agung California,
menguatkan keputusn pengadilan Tinggi California, bahwa keluarga
Yogananda adalah pemegang hak cipta dari tulisan-tulisannya. Fakta
di atas dan fakta-fakta lain yang tidak diungkapkan di sini
menunjukkan bahwa Yogananda telah mengetahui sebelumnya bahwa karya-
karyanya akan diteruskan orang lain, dan bahwa Babaji, Guru hidup
dari tradisi ini yang menentukan kapan dan dimana serta bagaimana.
Kenyataannya, Babaji telah menyiapkan, sejak tahun 1942, dua orang
dari Kenyaanany di Selatan India, tugas untuk menyebarkan Kriya Yoga-
nya: Yogi S.A. A. Ramaiah, seorang lulusan muda dari Universtiy of
Madras dan N.V. Neelakantan, seorang wartawan terkenal, dan murid
dekat dari Annie Bessant, Presiden dari Theosophical Society dan
mentor dari Krishnamurti. Pada tahun 1952 dan 1953, Babaji
mendiktekan tiga buku untuk mereka tulis: “The Voice of Babaji dan
Mysticism Un locked, ; Babaji is Masterkey to All
Ills, “dan “Babaji’s death of Death.” Mereka juga menerbitkan sebuah
jurnal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar